Strategi
Layanan
Strategi
layanan dari setiap penyedia layanan harus didasarkan atas dasar pengakuan
bahwa pelanggan tidak membeli produk, mereka membeli kepuasan dari kebutuhan
khusus. Oleh karena itu,
untuk menjadi sukses,
layanan yang disediakan harus
dapat dirasakan oleh pelanggan untuk memberikan nilai yang cukup dalam bentuk
manfaat yang ingin dicapai pelanggan. Strategi
layanan tidak dapat
diciptakan atau ada
dalam isolasi strategi menyeluruh
dan budaya organisasi yang dimiliki oleh penyedia layanan.
Penyedia
layanan mungkin ada dalam suatu organisasi semata-mata untuk memberikan layanan
pada satu unit bisnis yang spesifik, untuk layanan unit bisnis, atau mungkin
beroperasi sebagai penyedia layanan eskternal yang melayani beberapa bisnis
eskternal. Strategi yang diadopsi harus memberikan nilai yang cukup kepada
pelanggan dan semua stakeholder penyedia layanan harus memenuhi tujuan
strategis penyedia layanan.
Resiko
dari Layanan Sistem Informasi
Resikonya
adalah ketika ada permintaan dan ditangani kurang baik oleh si pengelola maka
akan menjadi sumber resiko bagi penyedia layanan. Hal untuk memperkecil
kemungkinan resiko itu terjadi bisa dilakukan dengan memberikan pengetahuan
tentang produk yang sedang tersedia maupun yang sedang habis.
Contoh
Penyedia Layanan SI/TI
Salah satu
Penyedia Layanan TI adalah layanan cloud computing di Indonesia yang bisa
memberikan solusi tepat untuk kemajuan bisnis. Perusahaan-perusahaan tersebut
memberikan kemudahan bagi siapa saja yang ingin menjalankan bisnis lebih mudah
dan melakukan penghematan biaya operasonal terutama biaya TI. Layanan yang
diberikan oleh perusahaan tersebut bisa Anda pilih sesuai kebutuhan perusahaan.
Sama halnya dengan layanan lainnya, cloud computing juga memiliki berbagai
pilihan layanan yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan klien. “Zaman sekarang
dituntut serba cepat, siapa cepat dia dapat”.Cloud computing memanfaatkan
internet dengan jangkauan luas dan cepat untuk membantu Anda menyediakan dan
menyimpan data dengan mudah melalui jaringan internet.
Jenis
Penyedia Layanan TI:
a) Tipe
I: ada dalam sebuah
organisasi semata‐mata untuk memberikan layanan kepada satu khusus unit
bisnis
b) Tipe II: melayani beberapa unit bisnis dalam
organisasi yang sama
c) Tipe
III: beroperasi sebagai
penyedia layanan eksternal
melayani beberapa pelanggan eksternal.
Empat ‘P’ dari Strategi :
1) Perspektif: visi yang khas
2) Position: keunikan posisi sebagai dasar
untuk berkompetisi
3) Plan: bagaimana provider layanan akan
mencapai visi
4) Pattern: pola dasar yang berulang dalam
decision making, biasanya berdasarkan
tema pokok atau guiding principles atau kebijakan umum.
Manajemen
Layanan Sebagai Aset Strategis
Penggunaan
ITIL dapat mengubah kemampuan manajemen layanan menjadi aset strategis, dengan
menggunakan Manajemen Layanan untuk memberikan dasar bagi kompetensi inti,
kinerja khusus dan keuntungan tahan lama, serta meningkatkan potensi penyedia
layanan dari:
- Kapabilitas: kemampuan penyedia layanan
(dalam hal manajemen, organisasi proses, pengetahuan dan orang‐orang) untuk
mengkoordinasikan, mengendalikan dan menyebarkan sumber daya
- Sumber
daya: masukan langsung untuk memproduksi layanan, misalnya keuangan, modal,
infrastruktur, aplikasi, informasi dan orang‐orang.
Selain itu
Manajemen Layanan nantinya atau bahkan sudah menggunakan proses otomatisasi
yang menjadi bagian dari asset strategis untuk menghemat sumber daya manusia.
Proses penggunaan peralatan otomatis yang memiliki sistem kerja sistematis.
Otomatisasi akan berdampak pada pengurangan penggunaan tenaga manusia, yang
tentu saja akan menimbulkan masalah tersendiri dikemudian harinya.
Manajemen
Layanan sebagai Aset Strategis
Penggunaan
ITIL untuk mengubah kemampuan manajemen layanan menjadi aset strategis, dengan
menggunakan Manajemen Layanan untuk
memberikan dasar bagi
kompetensi inti,kinerja
khusus dan keuntungan
tahan lama, serta
meningkatkan potensi penyedia layanan dari:
kapabilitas: kemampuan penyedia
layanan (dalam hal manajemen, organisasi proses, pengetahuan dan
orang – orang untuk mengkoordinasikan, mengendalikan dan menyebarkan sumber
daya.
sumber
daya: masukan langsung untuk memproduksi layanan, misalnya keuangan, modal,
infrastruktur, aplikasi, informasi dan orang‐orang.
Otomasi
proses manajemen adalah penggunaan sistem komputer dan perangkat lunak untuk
mengotomatisasi proses. Proses dapat benar-benar otomatis, sehingga tidak ada
intervensi manusia yang diperlukan, atau semi-otomatis di mana beberapa
intervensi manusia diperlukan untuk membuat keputusan atau menangani
pengecualian
Design
Layanan
Service
atau layanan adalah suatu cara mengantarkan nilai (value) kepada pelanggan
dengan memfasilitasi tercapainya outcome bagi pelanggan tanpa terlibat atas
kepemilikian biaya dan risiko tertentu. Proses adalah kumpulan
aktivitas-aktivitas terstruktur yang didesain untuk mencapai suatu sasaran
(obyektif). Desain adalah suatu proses untuk membuat suatu nilai bagi manusia.
Mengapa
Service Design? Karena service design adalah suatu upaya menginovasi atau
memperbaiki layanan yang sudah ada untuk membuatnya lebih berguna, dapat
digunakan, diinginkan pelanggan, efisien serta efektif bagi organisasi.
Terdapat
lima aspek dalam service design, antara lain :
1) Solusi layanan untuk layanan baru atau
perubahan layanan
2) Sistem informasi manajemen dan tools
3) Teknologi dan arsitektur manajemen
4) Proses, peran dan kemampuan
5) Metode pengukuran dan matrik.
Tujuan
dan Sasaran Desain Layanan :
1. Desain layanan untuk mempertemukan manfaat
bisnis yang telah disetujui.
2. Desain proses untuk menunjang sikus hidup
layanan.
3. Mengidentifikasi dan mengelola resiko.
4. Desain keamanan dan kerentanan infrastuktur
TI, lingkungan layanan, arsitektur, kerangka kerja, dan dokumen untuk menunjang
desain dari kuaitas solusi TI.
5. Membangun keahlian dan kemampuan dalam TI.
6. Berkontribusi terhadap keseluruhan
peningkatan kualitas layanan TI.
Service design bertujuan sebagai
berikut:
a)
Desain layanan untuk
mempertemukan manfaat bisnis
yang telah disetujui
b) Desain
proses untuk menunjang sikus hidup layanan
c)
Mengidentifikasi dan mengelola resiko
d)
Desain keamanan dan
kerentanan infrastuktur TI,
lingkungan layanan,
arsitektur, kerangka kerja, dan dokumen untuk menunjang desain
dari kuaitas solusi TI
e)
Membangun keahlian dan kemampuan dalam TI
f)
Berkontribusi terhadap keseluruhan peningkatan kualitas layanan TI
Paket Desain
Layanan (SDP):mendefinisikan seluruh aspek dalamlayanan TI dan keseluruhan
persyaratan dari setiap tingkatan dalam siklus hidup layanan. SDP dihasilkan
untuk setiap layanan TI baru, perubahan mayor, atau layanan TI yang
dikeluarkan.
sumber:
http://zale1945.blogspot.co.id/2016/03/manajemen-layanan-sistem-informasi.html
http://azizmusyaffaa.blogspot.co.id/2016/03/manajemen-layanan-strategi-layanan-dan.html
sumber:
http://zale1945.blogspot.co.id/2016/03/manajemen-layanan-sistem-informasi.html
http://azizmusyaffaa.blogspot.co.id/2016/03/manajemen-layanan-strategi-layanan-dan.html
Komentar
Posting Komentar